SEMARANG, MPH-Bhayangkara Mural Festival selesai digelar. Tiga juara terpilih sebagai pemenang tingkat nasional. Juara pertama dari Jakarta, disusul Papua, dan Jawa Tengah.
Fareza Ramadhan Azhari dan Bagus Jati Priandaru berhasil membuat bangga Jawa Tengah, setelah meraih juara 3 dalam kompetisi lukis mural. Duo asal Cilacap itu menyabet hadiah Kapolri berupa piala, sertifikat dan uang tunai Rp 20 juta.
Bhayangkara Mural Festival tingkat nasional yang diadakan di Mabes Polri itu, diikuti 80 peserta lain dari seluruh Indonesia. “Sejak ikut di tingkat Jateng kami hanya berusaha tampil maksimal, tidak terlalu berpikir harus juara,” kata Fahreza.
Reza mengaku, dirinya tak menyangka karyanya bisa mewakili Jateng dan sukses meraih juara tiga di tingkat nasional. Ketika panitia Bhayangkara Mural Festival Nasional mengumumkan hasil, dia mengaku sempat pesimis.
“Saat harapan tujuh sampai harapan satu diumumkan, saya langsung pesimis. Batin saya mengatakan peluang untuk meraih sepuluh besar sudah tertutup. Tahunya, ketika panitia mengumumkan bahwa juara tiga dari Cilacap, saya langsung kaget. Benar-benar gak nyangka,” ungkapnya.
Pria berusia 26 tahun ini, menambahkan bahwa persaingan cukup ketat. Karya peserta lain sangat variatif dan bagus. Dia pun memuji hasil karya juara pertama dan dua yang diraih peserta dari Jakarta dan Papua.
Hal yang sama disampaikan oleh Bagus Jati Priandaru yang merasa surprise dengan kemenangannya ini. Karya para peserta yang tampil dinilainya cukup kompetitif dan kreatif.
“Lebih tepatnya, saya amat tidak menyangka sampai dapat meraih juara tiga. Peserta lain sangat bagus, ada yang bertema kritis dan desainnya juga luar biasa. Apalagi ini kompetisi tingkat nasional bukan lagi tingkat daerah,” ungkapnya.
Atas keberhasilannya meraih juara tiga, Reza dan Bagus berhak atas piala dan sertifikat serta uang Rp 20 juta dari Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
“Rencana hadiah akan dibelikan iPad untuk menunjang kerja saya sehari-hari,” ungkap Reza yang sehari-hari graphic desainer di Abata Printing Cilacap ini.
Sedangkan Bagus mengaku akan menabung sebagian uang hadiah lomba untuk keperluan sehari-hari.
Dalam keseharian, Reza cukup dikenal dalam komunitas seni Di Cilacap, khususnya seni graffiti. Tak hanya jadi penggiat seni, Reza juga sering tampil menjadi juri dalam kompetisi tingkat lokal di Cilacap. Sementara Bagus, mengaku menggeluti desain grafis dan biasa menawarkan produknya lewat internet.
“Saya biasa membuat desain lukis untuk cafe atau hotel yang saya upload lewat internet. Sejauh ini konsumennya semua orang luar negeri, gak ada yang dari Indonesia,” kata Bagus.(jar)