Jalan Sehat dan Senam Massal, di Gunung Pecok, Lendah, Kulon Progo, siap digelar pagi ini. Mendekati jam enam pagi ini, lokasi Gunung Pecok sudah siap menampung 3.000 warga Kulon Progo yang akan mengikuti jalan sehat dalam rangkaian Perayaan HUT Proklamasi ke-77 itu.
“Semua siap. Lokasi aman, udara cerah, pemandangan indah. Memang, Gunung Pecok di Kalurahan Gulurejo Lendah, sudah ditata sejak dua pekan sebelumnya,” kata Mbah Yatno Ali Monsa, salah satu penggagas Sahabat Ngopi Kulon Progo (SNKP) yang bersama warga Kalurahan Gulurejo sudah sejak pagi bupta sudah ada di Gunung Pecok.
panitia Jalan Sehat ngelmbur mempersiapkan acara hingga tadi malam.
Hingga tadi malam, panitia yang dimotori Karangtaruna Gulurejo dan Karangtaruna Nganjir Hargorejo, terus mempersiapkan segala sesuatunya. “Malah banyak yang bermalam di lokasi karena saking antusiasnya,” tambah Mbah Ali.
Benar. Antusiasme warga, memang besar. Sehingga semua persiapan, sudah dilakukan dengan sangat cepat. Warga perantau Kulon Progo di Jabodetabek juga sudah berdatangan sejak pagi. Selain tokoh-tokoh Sahabat Ngopi Kulon Progo, ada juga para pimpinan dan anggota Koperasi Nasional Kulon Ppogo Sejahtera. “Kita bawa amanah dari para perantau Kulon Progo yang ikut berpartisiasi memberikan hadiah,” jelas Mbah Yatno.
Tokoh Sahabat Ngopi Kulon Progo bersama pemilik Batik Sembung.
Selain warga Kalurahan Gulurejo, Jalan Sehat dan Senam Massal bertajuk Ngumandangke Kamardikan Saklawase ini, memang didukung perantau Kulon Progo. Terutama yang tergabung dalam forum Sahabat Ngopi Kulon Progo dan Sedulur NKS.
“Sahabat Ngopi Kulon Progo adalah forum diskusi warga perantau Kulon Progo di Jabodetabek. Kita mendiskusikan segala macam, utamanya untuk kemajuan Kulon Progo. Jadi selama dua tahun ini, kita sudah membuat banyak kegiatan, tidak hanya di Jabodetabek tapi juga di Kulon Progo,” kata Sutomo, Ketua Panitia Jalan Sehat wilayah Jabodetabek, yang juga penggagas Sahabat Ngopi Kulon Progo.
Memang, sudah banyak acara digelar Sahabat Ngopi Kulon Progo, sepanjang dua tahun. Mulai dari event olahraga, hingga gelar budaya. “Kita dua kali membuat wayangan di Anjungan Jogja, TMII. Belum lama ini, kita juga menggelar kesenian Encling tradisional di Kulon Progo. Untuk bhakti sosial, santunan yatim-piatu, sudah sering diadakan. Tidak hanya yang berskala besar, tapi juga yang bersifat kecil-kecilan,” tambah Mas Tomo yang alumni STM Negeri Wates.
Selama ini, Sahabat Ngopi Kulon Progo selalu bergandengan tangan dengan Sedulur NKS yang merupakan forum pecinta buku. Forum ini digagas oleh Sumarjono, seorang tokoh perantau Kulon Progo yang saat ini, menjadi salah seorang pejabat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Nama NKS merujuk pada judul buku biografi Pak Jono yang terbit tahun 2018. Judulnya, Nami Kulo Sumarjono, yang kemudian populer disingkat NKS. Hingga saat ini, sudah ada dua buku diterbitkan. Bulan depan, Pak Jono juga menerbitkan buku berisi pitutur atau quote yang menurut rencana akan sampai sewu quote,” jelas Hirwan, penulis dan pecinta buku.(kib)