Inilah Listyo Sigit Prabowo. Anak tentara yang tak pernah membayangkan akan menjadi orang nomor satu di korp Bhayangkara. Sigit, lahir di Ambon, tapi besar di kota budaya Jogjakarta.
Ambon, Maluku adalah tanah tumpah darahnya. Saat itu, 5 Mei 1969, saat sang ayah yang prajurit TNI, sedang berdinas di sana. Sigit kecil, seperti umumnya anak tentara, hidup dalam suasana sederhana tapi disiplin. Itu, yang menempa karakternya, menuju ke kedewasaan.
Dari Ambon, Sigit Prabowo dibesarkan dalam suasana Jogja yang adem dalam balutan kota budaya. Di sini, ia mengenal kemudian mencintai wayang. Nonton wayang menjadi hobi yang terus dijalani, bahkan hingga saat ini. “Kebetulan ada teman yang jadi dalang,” katanya suatu hari.
Setelah melewati Pendidikan dasar dan menengah pertama, Sigit Prabowo masuk SMA Negeri 8 Jogjakarta.
Senang wayang, hari-hari Sigit semakin lengkap dengan hobinya yang lain, mendaki gunung dan berlatih beladiri. Ia termasuk atlet yang sering dikirim mewakili sekolahnya di tingkat provinsi DIY.
Seorang gurunya yang tinggal di Kapenewon Galur, Kabupaten Kulon Progo bercerita tentang masa-masa Sigit di SMA. “Dulu di kelas pendiam, anaknya tidak macem-macem, kata Suhardi yang pernah mengajar senirupa di SMAN 8 Jogja.
Sepotong demi sepotong kenangan diungkap Pak Hardi. Salah satu yang juga identik dengan Sigit adalah berani berbeda. Misalnya saja, di saat semua teman sekelasnya membolos, ia memilih tetap berada di kelas. “Hanya bersama dua temannya yang tetap bertahan di kelas,” katanya.
Lulus SMA, tahun 1988, Sigit masuk Akademi Kepolisian (Akpol). Lalu, lulus
pada 1991, Listyo Sigit Prabowo langsung ditempatkan di Tangerang. Saat itu, posisinya sebagai Perwira Samapta Kepolisian Resor Metro Tangerang, hingga menjadi Kepala Unit II Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Tangerang di tahun 1993.
Karir Sigit Prabowo di Tangerang dijalani sampai jabatan Kepala Bagian Operasi Kepolisian Resor Metro Tangerang (1998), sebelum akhirnya diangkat menjadi Kepala Kepolisian Sektor Duren Sawit setahun kemudian.
Menuntaskan tugasnya di Duren Sawit, Listyo Sigit Prabowo menjadi Kepala Kepolisian Sektor Tambora (2003). Setelah itu, ditarik ke Polda Metro menjadi Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat (2005).
Perjalanan karir Sigit di Polda Metro Jaya, berhenti di Kepala Bagian Pengendalian Personel Biro Personel Polda Metro Jaya, sebelum kemudian berpindah-pindah tugas di sejumlah tepat di lingkungan Polda Jawa Tengah.
Misalnya saja, pada 2009, Listyo Sigit Prabowo menjadi Kepala Kepolisian Resor Pati. Hanya satu tahun di Kabupaten Pati, ia dipindah untuk memimpin Polres Sukoharjo, baru kemudian mendapat posisi sebagai Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang.
Memasuki tahun 2011, Listyo Sigit mendapat jabatan baru sebagai Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta. Dari sinilah, ia berkenalan dengan Joko Widodo yang saat itu, menjadi Walikota Surakarta.
Hanya satu tahun bekerjasama dengan Walikota Solo Joko Widodo, perjalanan karir LIstyo Sigit Prabowo, berputar ulang. Ia ditarik ke Mabes Polri untuk menduduki posisi Kepala Sub Direktorat II Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.
Satu tahun di Bareskrim Polri, Sigit dilempar agak jauh ke Polda Sulawesi Tenggara. Saat itu, bulan Mei tahun 2013, jabatannya sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara.
Tidak lama di Sulawesi, Sigit kembali ditarik ke Jakarta di tahun 2014. Kali ini, untuk mengisi posisi yang sangat dekat dengan Joko Widodo. Sebagai Ajudan Presiden. Bertemu lagi dengan Jokowi, ia seperti mengulang hari-harinya di Solo empat tahun sebelumnya, saat menjadi Kapolresta Surakarta.
Sinar kebintangan Listyo Sigit Prabowo memang kemilau. Setelah menjadi Ajudan Presiden, Sigit Prabowo melangkah ke Banten. Saat itu, tahun 2016, pangkatnya naik menjadi bintang satu dengan jabatan Kapolda Banten.
Sigit mendapat dua bintang, setelah menempati jabatan seabgai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (2018). Setahun kemudian, bintang di pundaknya sudah bertambah lagi, menjadi tiga, sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.
Dan, Rabu Pon, 27 Januari 2021, menjadi hari paling bersejarah bagi alumni Lemhannas tahun 2017 ini. Langkah Sigit Prabowo menjadi pimpinan institusi yang berkantor di Jalan Trunojoyo nomor 3 tercapai. Sebab, hari itu, Presiden Joko Widodo, secara resmi melantiknya sebagai Kapolri.(pur)