BUKITTINGGI, MPH
Aktivis mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Bukittinggi, lakukan walkout. Mereka hengkang dari ruang sidang karena aspirasi mereka seperti tidak diakomodir oleh wakil rakyat Bukittinggi.
“Kami harus keluar dari ruang sidang karena aspirasi kami tidak diakomodir oleh anggota dewan,” kata Moh. Irfan, salah satu akvitis HMI yang meninggalkan ruang sidang.
Didampingi ketua HMI Bukittinggi Arianda Putra, mantan ketum HMI Bukittinggi priode 2020 itu menyesalkan peristiwa itu terjadi.
Menurut Irfan, satu tahun delapan bulan wakil rakyat Bukittinggi itu bertugas, sejauh ini apa produk hukum daerah, seperti Peraturan Daerah (Perda) atau kebijakan lain yang mereka hasilkan. Padahal dalam rentang waktu selama itu setidaknya DPRD Bukittinggi bisa menghasilkan Perda Inisiatif. Realitanya sampai hari ini masih nol besar.
Peristiwa heboh diruang sidang itu, setelah anggota DPRD Bukittinggi Syaiful, mendebat pernyataan M. Irvan dan menanyakan legalitas keberadaannya.
Perdebatan tidak dapat dihindari, bahkan Syaiful sampai menggebrak meja, karena pembicaraannya dipotong oleh Irfan.(zul)