Bangka Tengah, MPH
Kecamatan Namang kembali melakukan terobosan baru dengan melaksanakan sosialisasi terkait penerapan inovasi proyek perubahan jangka pendek sebagai solusi menjaga keamanan dam ketertiban masyarakat khususnya di Kecamatan Namang Bangka Tengah.
Sebagai pelopor, Kecamatan Namang merangkul berbagai kalangan dari mulai babinsa, bhabinkamtibmas, satlinmas serta keterlibatan warga untuk berkolaborasi menjalankan inovasi yang sederhana, tepat sasaran, dan dibutuhkan.
Camat Namang berharap terobosan ‘Jagung Ketan’ adalah langkah estafet sebagai solusi keamanan dari efek lesunya perekonomian di Bangka khususnya Bangka Tengah demi tercapainya kestabilan lingkungan di Kec. Namang.
“Jagung Ketan adalah simbolis. Ini kepanjangan kata dari (Jaga Kampung untuk Keamanan memalui Hasil Pertanian) dan ini langkah inovasi yang langsung dirasakan warga, langsung kesasaran dan begitu dibutuhkan. Kami telah berkoordinasi dan kolaborasi dengan perangkat setempat, stakeholder, dan warga kami demi sebuah perubahan yang positip untuk masyarakat Namang,” ujar May sapaan akrab Camat Namang.
Sementara sebagai pelopor perubahan, difokuskan kepemukiman warga. Inovasi ini bersifat pelayanan publik. Untuk keamanan warga selanjutnya dilakukan kolaborasi bertukar sisi dimana pola jaga malam, seperti siskamling. Adapun hasil pertanian sebagai jalan untuk berkontribusi kepada warga yang aktif di kegiatan ini.
“Kami (Kec. Namang) telah undang berbagai pihak dari lintas akademisi, media, juga pelaku usaha untuk dapat mendukung agenda ini sebagai inovasi yang sederhana, kolaboratif, dan sangat dibutuhkan tanpa biaya,” tutupnya.
Adapun beberapa warga setempat didesa Namang memberi respon positif dari inovasi yang digagas oleh Kecamatan Namang.
“Sebagai warga disini kami senang dengan adanya inovasi ini. Perubahan ini mengajak kita saling bergotong royong, membantu antar sesama dalam menjaga keamanan tetap kondusif, dan tanpa biaya. Sebagai petani, kami membagi hasil tani kami dengan sukarela dan ini bentuk kontribusi kami terhadap rancang bangun pak camat,” ucap Supri
“Setidaknya ketika kami tidak bisa aktif, kami masih bisa mendapat dampak positil dari inovasi Jagung Ketan. Kondisi ekonomi yang lesu, menjadi target tindak kejahatan. Maka kami mengapresiasi kegiatan ini. Kami membagi hasil tani seperti buah pisang, jagung dengan sukarela sebagai imbal jasa yang telah warga lakukan, tutup Aan warga setempat. (tim)